table

kolom1 baris1 kolom 2 baris 1
kolom1 baris 2 kolom2 baris 2

Pages

Search This Blog

Translate

Popular Posts

Thursday 5 March 2015

Kisah Cinta Presiden Soekarno dan 9 Istrinya, Oetari adalah istri pertama

1. Oetari Tjokroaminoto – Cinta Pertama Bung Karno

-Oetari-C-Forum-Kompas.jpg

Oetari adalah istri pertama sekaligus putri sulung dari pemimpin
Sarekat Islam, Said Tjokroaminoto. Said Tjokroaminoto adalah seorang
tokoh cendikiawan yang juga pernah menjadi guru dari Soekarno. Kisah
cinta Oetari dan Soekarno berlabuh di jenjang pernikahan ketika Soekarno
berumur 20 dan Oetari berumur 16 tahun.

Hubungan Oetari dan Soekarno memang tidak begitu hangat. Karena
sudah saling mengenal, mereka lebih tampak seperti adik dan kakak.
Mereka menikah di Surabaya dan beberapa tahun setelah itu Soekarno
pindah ke Bandung untuk melanjutkan studi. Tidak lama setelah studinya
di Bandung, Soekarno menceraikan Oetari.


2. Inggit Ganarsih, Cinta Sejati dan Istri Paling Lama

Inggit-Garnasih-Cforum-kompas.jpg

Wanita kelahiran 17 Februari 1888 ini merupakan istri kedua dari Soekarno.
Kala itu Soekarno tengah tinggal di sebuah rumah kost di Bandung. Ketika
itu dia bertemu dengan sosok Inggit yang cantik dan teduh di tahun 1921.
Mereka kemudian menikah dua tahun setelahnya.

Kala itu, Soekarno tengah berumur 20 tahun sementara Inggit berumur 33
tahun. Inggit sangat mencintai Soekarno hingga dia ikut kemanapun
Soekarno berpindah-pindah. Namun ketika Soekarno bertemu dengan sosok
Fatmawati dan ingin menikahinya juga, Inggit memutuskan untuk bercerai
dari Soekarno karena tidak kuat dimadu.


3. Fatmawati, Cinta Bersemi Saat Bung Karno Dibuang

Fatmawati-C-Kaskus-e1425003355359.jpg

Fatmawati memiliki nama asli Fatimah. Wanita kelahiran 5 Februari 1923 ini
bertemu ketika Soekarno sedang dalam masa pembuangan di Bengkulu. Gadis ini
merupakan anak dari tokoh Muhamaddiyah di Bengkulu.

Setelah pernikahan mereka berusia 12 tahun, dua hari setelah Fatmawati
melahirkan Guruh Soekarno Putra, Soekarno meminta izin dari Fatmawati untuk
menikahi Hartini. Hal itu membuat Fatmawati sakit hati. Dia kemudian pergi
menemui Inggit untuk meminta maaf karena pernah “merebut” Soekarno darinya.
Dia bahkan mencium kaki Inggit sambil menangis. Inggitpun membalas dengan
pelukan dan tangis haru.


4. Hartini, Sempat Dituduh Jadi Kerikil di Rumah Tangga Bung Karno

Hartini.jpg

Ketika dipinang oleh Soekarno, status Hartini adalah janda dengan
lima orang anak. Ketika mereka akhirnya menikah, kala itu Hartini
berusia 29 tahun. Karena saat itu Fatmawati telah dikenal luas
sebagai Ibu Negara, Hartini mendapat banyak sekali kritikan dari
media dan aktivis wanita yang lebih membela Fatmawati. Pernikahannya
harus dia bayar mahal dengan nama baik yang tercoreng.

Wanita itu terus mendampingi Soekarno dalam keadaan suka dan duka,
bahkan meski dia mengetahui bahwa setelah dia Soekarno masih mendekati
banyak wanita lain. Dia berhasil mempertahankan pernikahannya dengan
Soekarno. Di pangkuan wanita inilah Soekarno mengehembuskan nafas
terakhirnya pada 21 Juni 1970.


5. Kartini Manoppo, Pramugari Cantik Pemikat Hati



Kartini Manoppo adalah istri kelima yang dinikahi Soekarno pada
tahun 1959. Bung Karno jatuh cinta pada Kartini karena melihat
sebuah lukisan yang objeknya tidak lain dan tidak bukan adalah
Kartini, yang sempat menjadi pramugari Garuda Indonesia. Wanita
asal Bolaang ini memang datang dari keluarga terdidik dan terhormat.

Hal tersebut membuat Kartini menutup rapat-rapat pernikahannya dengan
Soekarno. Bung Karno dan Kartini dikaruniai seorang anak laki-laki yang
mereka beri nama Totok Suryawan Sukarno yang lahir pada tahun 1967.


6. Ratna Sari Dewi (Naoko Nemoto)



Ratna Sari Dewi merupakan wanita asal Jepang yang dilahirkan di Tokyo 6
Februari 1940 dengan nama asli Naoko Nemoto. Ketika menikah dengan Sang
Proklamator, Dewi tengah menginjak usia 19 tahun. Namun menjelang redupnya
pamor Soekarno, Dewi meninggalkan Indonesia dan hidup selama 10 tahun di
Perancis. Pada 1983, Dewi kembali ke Indonesia.

Namun setelah perceraiannya dengan Soekarno dia pergi ke berbagai negara
seperti Swiss, Perancis dan Amerika Serikat. Pada 2008, Dewi memutuskan
untuk menetap di Shibuya, Jepang. Soekarno dan Dewi memiliki puteri
tunggal yang diberi nama Kartika Sari Dewi Soekarno.


7. Haryati

Haryati-Crosodaras-e1425003826647.jpg

Haryati adalah seorang penari istana sekaligus staf Sekretaris Negara
Bidang Kesenian. Karena profesinya itu, Haryato menjadi dekat dengan
sang proklamator. Soekarnopun terus menerus berusaha memikat hati
Haryati yang kala itu berusia 23 tahun.

Pernikahan Soekarno dan Hayati berlangsung pada 21 Mei 1963. Namun,
pernikahan mereka hanya berlangsung selama 2 tahun. Soekarno menceraikan
Haryati karena alasan tidak ada kecocokan antara keduanya. Ketika itu
pula, Soekarno tengah dekat dengan Ratna Sari Dewi.



8. Yurike Sanger



Soekarno bertemu Yurike pada tahun 1963 dan kala itu Yurike masih berstatus
 sebagai pelajar SMA. Meski rentang usia antar keduanya cukup jauh, namun hal
itu tidak menyurutkan niat Soekarno untuk memberi perhatian pada Yurike. Dia
mengirimi sang gadis belia surat cinta dan bahkan menghadiahinya dengan kalung.
Akhirnya mereka berdua menikah pada tahun 1964.

Pernikahan mereka berjalan singkat karena pada 1967 Bung Karno dimakzulkan secara
de facto sebagai presiden. Ketika itu Soekarno meminta Yurike untuk meminta cerai
karena kondisi Soekarno yang kurang baik. Maka mereka berdua bercerai baik-baik.


9. Heldy Djafar



Gadis kelahiran Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur ini masih berusia 18 tahun
ketika Soekarno menikahinya. Sementara, Soekarno sendiri telah berusia 65 tahun.
Dia merupakan istri kesembilan dari Soekarno.

Pernikahan mereka hanya bertahan beberapa tahun. Heldy sempat meminta cerai karena
situasi Indonesia dan posisi politik Bung Karno makin tidak menentu. Namun Bung
Karno bersikeras bahwa hanya maut yang bisa memisahkan mereka. Akhirnya, Heldi yang
kala itu berusia 21 tahun menikah lagi dengan Gusti Suriansya Noor.

Demikianlah beberapa kisah cinta dari Sang Proklamator. Beberapa dari kisah cinta
itu bertahan selama berpuluh tahun hingga akhir hayat. Namun beberapa lainnya hanya
seumur jagung.

Hingga saat ini, masih beredar banyak sekali teori dan gosip tentang berapa banyak
jumlah istri Soekarno. Namun, sepanjang yang dicatat sejarah, sembilan wanita inilah
yang
pernah mengisi hidup Sang Putera Fajar.


 BJ Habibie

Dik, anda tahu, saya ini lulus SMA tahun 1954!” beliau membuka pembicaraan dengan gayanya yang khas penuh semangat dan memanggil semua hadirin dengan kata “Dik” kemudian secara lancar beliau melanjutkan “Presiden Soekarno, Bapak Proklamator RI, orator paling unggul, itu sebenarnya memiliki visi yang luar biasa cemerlang! Ia adalah Penyambung Lidah Rakyat! Ia tahu persis sebagai
Insinyur, Indonesia dengan geografis ribuan pulau, memerlukan penguasaan Teknologi yang berwawasan nasional yakni Teknologi Maritim dan Teknologi Dirgantara. Kala itu, tak ada ITB dan tak ada UI. Para pelajar SMA unggulan berbondong-bondong disekolahkan oleh Presiden Soekarno ke luar negeri untuk menimba ilmu teknologi Maritim dan teknologi dirgantara. Saya adalah rombongan kedua diantara ratusan pelajar SMA yang secara khusus dikirim ke berbagai negara. Pendidikan kami di luar negeri itu bukan pendidikan kursus kilat tapi sekolah bertahun-tahun sambil bekerja praktek. Sejak awal saya hanya tertarik dengan ‘how to build commercial aircraft’ bagi Indonesia. Jadi sebenarnya Pak Soeharto, Presiden RI kedua hanya melanjutkan saja program itu, beliau juga bukan pencetus ide penerapan ‘teknologi’ berwawasan nasional di Indonesia. Lantas kita bangun perusahaan-perusahaan strategis, ada PT PAL dan salah satunya adalah IPTN.



Sekarang Dik, anda semua lihat sendiri, N250 itu bukan pesawat asal-asalan dibikin! Pesawat itu sudah terbang tanpa mengalami ‘Dutch Roll’ (istilah penerbangan untuk pesawat yang ‘oleng’) berlebihan, tenologi pesawat itu sangat canggih dan dipersiapkan untuk 30 tahun kedepan, diperlukan waktu 5 tahun untuk melengkapi desain awal, satu-satunya pesawat turboprop di dunia yang mempergunakan teknologi ‘Fly by Wire’ bahkan sampai hari ini. Rakyat dan negara kita ini membutuhkan itu! Pesawat itu sudah terbang 900 jam (saya lupa persisnya 900 atau 1900 jam) dan selangkah lagi masuk program sertifikasi FAA. IPTN membangun khusus pabrik pesawat N250 di Amerika dan Eropa untuk pasar negara-negara itu.Namun, orang Indonesia selalu saja gemar bersikap sinis dan mengejek diri sendiri ‘apa mungkin orang Indonesia bikin pesawat terbang?

Tiba-tiba, Presiden memutuskan agar IPTN ditutup dan begitu pula dengan industri strategis lainnya.

Dik tahu di dunia ini hanya 3 negara yang menutup industri strategisnya, satu Jerman karena trauma dengan Nazi, lalu Cina (?) dan Indonesia. Sekarang, semua tenaga ahli teknologi Indonesia terpaksa diusir dari negeri sendiri dan mereka bertebaran di berbagai negara, khususnya pabrik pesawat di Bazil, Canada, Amerika dan Eropa.

Hati siapa yang tidak sakit menyaksikan itu semua?

Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan negara manapun. Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya lagi kita yang beli pesawat negara mereka!

Pak Habibie menghela nafas, Pak Habibie melanjutkan pembicaraannya....

Hal yang sama terjadi pada prototipe pesawat jet twin engines narrow body, itu saya tunjuk Ilham sebagai Kepala Proyek N2130. Ia bukan karena anak Habibie, tapi Ilham ini memang sekolah khusus mengenai manufakturing pesawat terbang, kalau saya sebenarnya hanya ahli dalam bidang metalurgi pesawat terbang. Kalau saja N2130 diteruskan, kita semua tak perlu tergantung dari Boeing dan Airbus untuk membangun jembatan udara di Indonesia.

Dik, dalam industri apapun kuncinya itu hanya satu QCD,
− Q itu Quality, Dik, anda harus buat segala sesuatunya berkualitas tinggi dan konsisten− C itu Cost, Dik, tekan harga serendah mungkin agar mampu bersaing dengan produsen sejenis− D itu Delivery, biasakan semua produksi dan outcome berkualitas tinggi dengan biaya paling efisien dan disampaikan tepat waktu!Itu saja!

Pak Habibie melanjutkan penjelasan tentang QCD sbb:
Kalau saya upamakan, Q itu nilainya 1, C nilainya juga 1 lantas D nilainya 1 pula, jika dijumlah maka menjadi 3. Tapi cara kerja QCD tidak begitu Dik, organisasi itu bekerja saling sinergi sehingga yang namanya QCD itu bisa menjadi 300 atau 3000 atau bahkan 30.000 sangat tergantung bagaimana anda semua mengerjakannya, bekerjanya harus pakai hati Dik”

Tiba-tiba, pak Habibie seperti merenung sejenak mengingat-ingat sesuatu...

Dik, saya ini memulai segala sesuatunya dari bawah, sampai saya ditunjuk menjadi Wakil Dirut perusahaan terkemuka di Jerman dan akhirnya menjadi Presiden RI, itu semua bukan kejadian tiba-tiba. Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, ibu Ainun istri saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar. Dik, kalian barangkali sudah biasa hidup terpisah dengan istri, you pergi dinas dan istri di rumah, tapi tidak dengan saya. Gini ya, saya mau kasih informasi...... Saya ini baru tahu bahwa ibu Ainun mengidap kanker hanya 3 hari sebelumnya, tak pernah ada tanda-tanda dan tak pernah ada keluhan keluar dari ibu.

Pak Habibie menghela nafas panjang dan tampak sekali ia sangat emosional serta mengalami luka hati yang mendalam, seisi ruangan hening dan turut serta larut dalam emosi kepedihan pak Habibie, apalagi aku tanpa terasa air mata mulai menggenang.

Dengan suara bergetar dan setengah terisak pak Habibie melanjutkan...

Dik, kalian tau, 2 minggu setelah ditinggalkan ibu, suatu hari, saya pakai piyama tanpa alas kaki dan berjalan mondar-mandir di ruang keluarga sendirian sambil memanggil-manggil nama ibu... Ainun.... Ainun ........ Ainun ........saya mencari ibu di semua sudut rumah.

Para dokter yang melihat perkembangan saya sepeninggal ibu berpendapat ‘Habibie bisa mati dalam waktu 3 bulan jika terus begini...’ mereka bilang ‘Kita (para dokter) harus tolong Habibie.

Para Dokter dari Jerman dan Indonesia berkumpul lalu saya diberinya 3 pilihan;
1. Pertama, saya harus dirawat, diberi obat khusus sampai saya dapat mandiri meneruskan hidup. Artinya saya ini gila dan harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa!2. Opsi kedua, para dokter akan mengunjungi saya di rumah, saya harus berkonsultasi terus-menerus dengan mereka dan saya harus mengkonsumsi obat khusus. Sama saja, artinya saya sudah gila dan harus diawasi terus...3. Opsi ketiga, saya disuruh mereka untuk menuliskan apa saja mengenai Ainun, anggaplah saya bercerita dengan Ainun seolah ibu masih hidup.

Saya pilih opsi yang ketiga...

*(dari tayangan program di stasiun televisi 27 Januari 2012, P.Habibie bercerita, ternyata ada 4 opsi,bukan 3, dimana opsi yang belum tersebut di atas adalah, P.Habibie diminta bercerita tentang apa saja tentang bu Ainun kepada dokter, hampir sama dengan opsi 2)

Tiba-tiba, pak Habibie seperti teringat sesuatu (kita yang biasa mendengarkan beliau juga pasti maklum bahwa gaya bicara pak Habibie seperti meloncat kesana-kemari dan kadang terputus karena proses berpikir beliau sepertinya lebih cepat dibandingkan kecepatan berbicara dalam menyampaikan sesuatu).. ia melanjutkan pembicaraannya;

Dik, hari ini persis 600 hari saya ditinggal Ainun.......dan hari ini persis 597 hari Garuda Indonesia menjemput dan memulangkan ibu Ainun dari Jerman ke tanah air Indonesia.

Saya tidak mau menyampaikan ucapan terima kasih melalui surat..... saya menunggu hari baik, berminggu-minggu dan berbulan-bulan untuk mencari momen yang tepat guna menyampaikan isi hati saya. Hari ini didampingi anak saya Ilham dan keponakan saya, Adri maka saya, Habibie atas nama seluruh keluarga besar Habibie mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, kalian, Garuda Indonesia telah mengirimkan sebuah Boeing B747-400 untuk menjemput kami di Jerman dan memulangkan ibu Ainun ke tanah air bahkan memakamkannya di Taman Makam Pahlawan. Sungguh suatu kehormatan besar bagi kami sekeluarga. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan Garuda Indonesia.

Seluruh hadirin terhenyak dan saya tak kuasa lagi membendung air mata.......

Setelah jeda beberapa waktu, pak Habibie melanjutkan pembicaraannya;

Dik, sebegitu banyak ungkapan isi hati kepada Ainun, lalu beberapa kerabat menyarankan agar semua tulisan saya dibukukan saja, dan saya menyetujui...

Buku itu sebenarnya bercerita tentang jalinan kasih antara dua anak manusia. Tak ada unsur kesukuan, agama, atau ras tertentu. Isi buku ini sangat universal, dengan muatan budaya nasional Indonesia. Sekarang buku ini atas permintaan banyak orang telah diterjemahkan ke beberapa bahasa, antara lain Inggris, Arab, Jepang..... (saya lupa persisnya, namun pak Habibie menyebut 4 atau 5 bahasa asing).Sayangnya buku ini hanya dijual di satu toko buku (pak Habibie menyebut nama satu toko buku besar), sudah dicetak 75.000 eksemplar dan langsung habis. Banyak orang yang ingin membaca buku ini tapi tak tahu dimana belinya. Beberapa orang di daerah di luar kota besar di Indonesia juga mengeluhkan dimana bisa beli buku ini di kota mereka.

Dik, asal you tahu, semua uang hasil penjualan buku ini tak satu rupiahpun untuk memperkaya Habibie atau keluarga Habibie. Semua uang hasil penjualan buku ini dimasukkan ke rekening Yayasan yang dibentuk oleh Habibie dan ibu Ainun untuk menyantuni orang cacat, salah satunya adalah para penyandang tuna netra. Kasihan mereka ini sesungguhnya bisa bekerja dengan nyaman jika bisa melihat.

Saya berikan diskon 30% bagi pembeli buku yang jumlah besar bahkan saya tambahkan lagi diskon 10% bagi mereka karena saya tahu, mereka membeli banyak buku pasti untuk dijual kembali ke yang lain.

Sekali lagi, buku ini kisah kasih universal anak manusia dari sejak tidak punya apa-apa sampai menjadi Presiden Republik Indonesia dan Ibu Negara. Isinya sangat inspiratif.”

Sebagian Karya beliau dalam menghitung dan mendesain beberapa proyek pembuatan pesawat terbang :

* VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31.
* Pesawat Angkut Militer TRANSALL C-130.
* Hansa Jet 320 ( Pesawat Eksekutif ).
* Airbus A-300 ( untuk 300 penumpang )
* CN - 235
* N-250
* dan secara tidak langsung turut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain:
· Helikopter BO-105.
· Multi Role Combat Aircraft (MRCA).
· Beberapa proyek rudal dan satelit.

Sebagian Tanda Jasa/Kehormatannya :

* 1976 - 1998 Direktur Utama PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara/ IPTN.
* 1978 - 1998 Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
* Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi / BPPT
* 1978 - 1998 Direktur Utama PT. PAL Indonesia (Persero).
* 1978 - 1998 Ketua Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam/ Opdip Batam.
* 1980 - 1998 Ketua Tim Pengembangan Industri Pertahanan Keamanan (Keppres No. 40, 1980)
* 1983 - 1998 Direktur Utama, PT Pindad (Persero).
* 1988 - 1998 Wakil Ketua Dewan Pembina Industri Strategis.
* 1989 - 1998 Ketua Badan Pengelola Industri Strategis/ BPIS.
* 1990 - 1998 Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se-lndonesia/lCMI.
* 1993 Koordinator Presidium Harian, Dewan Pembina Golkar.
* 10 Maret - 20 Mei 1998 Wakil Presiden Republik Indonesia
* 21 Mei 1998 - Oktober 1999 Presiden Republik Indonesia.

Itulah sekelumit kisah tentang biografi B.J Habibie, banyak hal menarik dan inspiratif yang bisa dipetik dari kisah perjuangan beliau bersama dengan istrinya, Nyonya Ainun Habibie. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan berguna bagi pembaca sekalian.

Sunday 1 March 2015

St. Patrick’s Day in New York


Whether you want to watch the St. Patrick's Day Parade or just hang out in an Irish pub, here's our guide to celebrating St. Patty's Day in NYC


When is St. Patrick's Day?


This year, St. Patrick's Day falls on Tuesday, March 17, 2015. What is St. Patrick's Day?


Saint Patrick's Day occurs annually on March 17, the date marked by the death of Saint Patrick, Ireland's most celebrated patron saint. The festivities surrounding this date specifically commemorate Saint Patrick, and the subsequent arrival of Christianity in Ireland. Where is the New York St. Patrick's Day Parade?


The Parade starts at 11am at 44th Street, marching up Fifth Avenue—past St. Patrick's Cathedral at 50th Street—all the way to 79th Street. It finishes around 4:30-5:00pm at the American Irish Historical Society at East 80th Street.

sitemap

wwwsituspenghasiluangblogspotcom/www.situs-penghasil-uang.blogspot.com

Jasa Gestun bisa delivery di Bandung, VISA/MASTER CARD, BCA CARD
www.situs-penghasil-ua ng.blogspot.com

fee:
20 rb < 500 rb
30 rb < 1 jt

3 % s/d 3 jt
2,75 % s/d 10 jt
2,5 % s/d 25 jt

ongkos biaya antar. 20 rb

contact :
sms (081222222698)

Main Film, Mitha The Virgin Bilang Nggak Gampang


Dalam dunia seni peran, berakting merupakan hal yang baru pertama kali dilakoni Cameria Happy Pramita alias Mitha The Virgin. Makanya, perempuan kelahiran 2 Januari 1986 itu merasa tertantang saat ditawari main KOK PUTUSIN GUE. "Kami coba untuk memahami karakter cerita film ini. Butuh waktu, karena karakter di film berbeda dengan keseharian kami. Dan itu gak gampang," tulis Mitha, Film KOK PUTUSIN GUE sendiri diangkat dari novel laris karya Ninit Yunita. Menurut Helfi Kardit, sang produser, tidak mudah menyesuaikan verbal dalam novel menjadi bahasa visual, serta menghidupkan karakter-karakter dalam novel.

Jumah Peserta BPJS di Puskesmas Meningkat

SUMEDANG, (PRLM).-Jumlah peserta BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan di puskesmas di wilayah Sumedang kota, terus bertambah. Hal itu menandakan tingkat kesadaran masyarakat untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan yang diwajibkan oleh pemerintah, berangsur-angsur mulai meningkat. Kondisi itu seperti halnya di Puskesmas Kotakaler, Kec. Sumedang Utara. “Kalau awal-awal penerapan BPJS tahun kemarin, jumlah pesertanya masih sedikit. Mungkin masyarakat masih ragu-ragu atau belum paham tentang program dan manfaat BPJS ini. Akan tetapi, sekarang jumlahnya sudah mulai banyak,” kata Kepala Puskesmas Kotakaler, Kec. Sumedang Utara, Atit Karliasih ketika ditemui di kantornya, Selasa (24/2/2015). Ia menyebutkan, jumlah peserta BPJS yang terdaftar di Puskesmas Kotakaler hingga kini mencapai 11.985 orang. Jumlah peserta sebanyak itu, antara lain kelompok peserta BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran) yang dulu peserta Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) dan Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah) sebanyak 5.883 orang. Selain itu, peserta BPJS non PBI yang dulu peserta Askes, Jamsostek dan masyarakat umum lainnya, mencapai 6.102 orang. “Jumlah peserta BPJS sebanyak itu, mengalami kenaikan drastis setiap bulannya. Cuma berapa persen kenaikannya, kami tidak tahu persis karena yang mendata langsung kantor BPJS Kesehatan Sumedang. Kami hanya menerima data dari kantor BPJS. Yang pasti, jumlah peserta BPJS setiap bulannya terus bertambah,” kata Atit didampingi Kepala TU, Juju. Menurut Atit, peningkatan jumlah peserta BPJS yang mencolok, yakni dari peserta non PBI. Sebab, masyarakat umum di luar kepesertaan Askes dan Jamsostek sebelumnya, cukup banyak yang mendaftar sebagai peserta BPJS. Kondisi ini, menandakan kesadaran masyarakat umum untuk ikut program BPJS Kesehatan yang diwajibkan oleh pemerintah, mulai meningkat. “Bertambahnya peserta BPJS ini pun, pengaruh cukup banyak peserta dari puskesmas atau klilik lain, pindah ke Puskesmas Kotakaler. Alasan mereka pindah, karena pelayanan kesehatan di puskesmas ini dianggap bagus,” tutur Atit. Lebih jauh ia menjelaskan, sejak program BPJS Kesehatan diterapkan di Kab. Sumedang tahun kemarin, dalam pelaksanaannya hingga kini berjalan lancar tanpa ada hambatan yang berarti. Dari mulai pengadaan obat-obatan dan sarana medis lainnya, sampai operasional pelayanan kesehatan kepada para peserta BPJS. Operasional pelayanan kesehatan, di antaranya pemeriksaan kesehatan, pelayanan rawat jalan hingga rujukan ke rumah sakit. “Alhamdulillah, dalam pelaksanaannya berjalan lancar. Kami menjalankannya sesuai aturan dan prosedur yang berlaku,” katanya. Dikatakan, pelayanan kesehatan melalui BPJS di puskesmas, meliputi pelayanan kesehatan dasar. Seperti halnya di Puskesmas Kotakaler, melayani pemberian imunisasi, pemeriksaan ibu hamil, persalinan, kesehatan ibu dan anak, poli umum, poli gigi, konseling gizi dan laboraturium sederhana. “Di luar itu, bisa dirujuk ke rumah sakit. Kalau sudah menjalani rawat inap di rumah sakit, bisa rujuk balik. Pengobatan maupun perawatan rutin untuk fase penyembuhan dan pemulihan kesehatannya, bisa dilayani di puskesmas,” ujar Atit. Sementara itu ditemui di Puskesmas Kotakaler, salah seorang peserta BPJS, Entis Sutisna mengatakan, pelayanan kesehatan di Puskesmas Kotakaler dirasakan cukup bagus dan prosedurnya berjalan lancar, tanpa ada keluhan dan hambatan. Mulai dari pemeriksaan kesehatan, pemberian obat hingga perawatan. “Saya sempat dirawat inap di RSUD Sumedang karena darah tinggi. Sekarang rujuk balik ke Puskesmas Kotakaler. Perawatan dan pengobatannya cukup bagus,” ujar Entis.